"Duduklah kau dengan tenang, biar ku selesaikan ini semua sendiri. Dengan harap yg tak pernah henti untuk berjalan beriringan kembali. Seperti syair yg tak beraksara, biar ku hadapi angin tak henti ini. Bila diri ini tak cukup pantas untuk hadir dan menenangkan mu, biar memori tentang kita yang membasuh rindumu.
Biarkan semuanya mengalir, percayakan semua pada penguasa semesta. Hanya tetap jaga keyakinan."
Kalimat yg ku kutip dari beberapa tweet seseorang.
Entah tertuju untuk siapa dan maksudnya apa, tapi aku mencoba memposisikan orang itu aku.
Mencoba menjadikan ini salah satu penyemangat.
Salah satu kekuatan untuk menemani masa-masa rumit yg berkepanjangan.
"Disaat mereka mencari cara untuk mendekat. Aku mencari cara untuk bisa menjauh dan berjarak. Sembari tetap memperhatikan mereka. Iya, sesulit itu."
Mereka datang bergantian satu per satu.
Mencari tahu tentang kamu dan orang-orang sekitarmu.
Mengkhawatirkan semua hal yg mencurigakan dari dirimu.
Sementara disini aku yg justru mengkhawatirkan adanya mereka.
Aku yg selalu tak tenang dengan tingkah laku mereka.
Aku yg terus-menerus penasaran dengan segala yg mereka lakukan.
"Banyak orang berkata ku buang waktuku tuk mencintainya."
Ya, kenyataannya memang terlihat seperti itu.
Aku pun bosan mendengar kalian terus memaksaku untuk segera pergi.
Tapi andai kalian tau, bahwa ada satu yg kalian tak mengerti.
Satu rasa yg seolah mengunci.
Satu rasa yg membuat tak semudah itu untuk melepas, mengalah ataupun menyerah.
Karena satu hal itu yg sampai detik ini mampu buatku bertahan.
Bahkan kepada keadaan yg selama ini terus menekan.
Kalau lagi-lagi aku dibiarkan harus memilih, antara mereka dan kalian.
Aku akan tetap memilih kamu :)
Dengan segala kemungkinan terburuk sekalipun.
"Gelisah itu kalau dimanfaatkan bisa jadi kekuatan tulisan. Sebaliknya, kalau salah menerapkan bisa jadi beban pikiran." - quotes by @indrawidjaya
Copyright of MyRainbow'sLife♥
No comments:
Post a Comment