Blogger Widgets

Sunday, March 9, 2014

Cinta Lama Belum Kelar

Ini adalah tulisan ke-30 tentang kamu, [S]leepingman♥

Aku mencoba untuk memutar waktu jauh ke belakang, disaat kita berdua baru saling mengenal. Saat-saat dimana kita saling berbalas sapa di dunia maya lalu kemudian bertemu untuk pertama kalinya di dunia nyata. 

Pandanganku tak bisa lepas dari sosoknya. Lelaki berbadan tinggi dan agak gemuk ini sibuk dengan kamera Nikon kesayangannya. Untuk pertama kalinya aku melihat dia secara langsung dan sepertinya aku tertarik. Dia adalah kaka tingkatku di kampus. Satu fakultas (FISIP) dan satu jurusan (Ilmu Komunikasi), kita selisih 2 tahun. Sebut saja dia Mr. S :) tapi kalau kalian penasaran, kalian bisa lihat di postingan lama dengan label Sleepingman♥

Hari berganti hari dan kita berdua semakin dekat. Tak bisa aku pungkiri kalau aku mulai merasakan 'suka' yang lebih dari sebelumnya. Dan tepat di hari ulang tahunku, 4 Oktober 2012 dia menemani hariku dengan candanya, membuat hariku menyenangkan dan aku bahagia. Sangat bahagia. Sepertinya aku jatuh cinta :")

12 Oktober 2012, akhirnya dia menyatakan perasaannya. Perasaan yang sama seperti apa yang aku rasakan. Perasaan cinta, sayang dan ingin memiliki. Sama seperti pasangan baru pada umumnya, kita terlihat romantis sepanjang hari. Percakapan di sms yang tak pernah henti. Setiap hari bertemu hanya untuk makan siang, nonton film, atau sekedar bercanda di sela aktivitas perkuliahan. Dia selalu membuat hariku ceria dengan segala tingkahnya yang konyol dan cenderung petakilan. Tapi aku suka. Dia seperti pelangi yang berwarna-warni. Dia juga seperti jingga di langit senja yang hangat dan menenangkan. Dia memberi warna yang baru yang sebelumnya tak aku punya. Entah kalimat-kalimat pujian apalagi yang mesti aku sampaikan untuk menggambarkan betapa bahagianya aku memilikinya :")

Terkadang di sela aku menikmati semua perasaan bahagia yang dia suguhkan, aku juga membayangkan apakah rasa ini akan bertahan lama atau hanya sementara ? Tapi setiap kali aku meragukan semua itu, dia selalu datang dan kembali meyakinkan bahwa rasa ini akan tetap sama selama kita mau menjaga dan percaya. Dia selalu bisa membuatku kuat di saat aku mulai goyah. Dia selalu bisa membuatku tersenyum di saat aku menangis. Tapi tak jarang juga, dia adalah alasan aku menangis. 

Sudah 2 bulan hubungan ini berjalan dan masalah mulai berdatangan. Tentang seseorang di masa lalunya yang ternyata masih belum bisa pergi. Juga tentang sosok-sosok baru yang datang mencoba mendekati. Satu kalimat di sebuah novel favoritku berjudul "Semata Cinta" yang mampu menggambarkan keadaanku saat ini, "Kamu memang kerumitan paling indah yang Tuhan berikan untuk aku nikmati. You are worth to be wait." Ya, Mr. S ini rumit. Dengan sikapnya yang supel, ceria, dewasa, dan welcome dengan semua orang tak heran kalau banyak perempuan yang tertarik dan merasa nyaman bila di dekatnya. Sekalipun mereka sebut hanya sahabat. Awalnya aku tak begitu mempermasalahkannya justru aku menganggap mereka sebagai teman baru ku juga, tapi semakin lama aku malah dibuat risih oleh mereka. Bisa dibilang ya aku cemburu. Cuma lagi-lagi setiap aku ragu atau insekyur dengan mereka, dia kembali selalu meyakinkan. Entahlah itu benar atau hanya pembelaan. Tapi aku mencoba untuk percaya-percaya saja, karena memang dalam setiap hubungan yang terpenting adalah positive thinking dan percaya. Sekalipun nantinya ternyata itu salah.

Masuk ke tahun 2013, masih dengan masalah-masalah yang terus berdatangan tapi kita juga tetap berusaha menjaga hubungan, komunikasi dan kepercayaan. Ada satu percakapan yang ngena banget di hati bahkan sampai saat ini... 

Tami : "I don't know how many laugh we made and how many words we said. It always feels the same. Like the first time we did it and I never wanna stop. I love you."

Mr. S : "Too many thing we share, a lot of thing we made, but only one thing we keep, that's love. Hanya satu hati, di segala kondisi, tetap terasa sulit beranjak. Thanks for everything. I love you too."

Bisa dibilang dia adalah sosok lelaki yang cuek-cuek tapi romantis. Contohnya kalimat dia di atas yang berhasil bikin aku terharu dan tambah sayang. Ya, setelah sekian banyak momen yang kita lewatin berdua aku cuma berharap untuk tetap bisa melewati hari esok dengan senyum yang sama, dengan hati yang sama, dengan cinta yang sama dan dengan orang yang sama :))

Sampai akhirnya saat itu tiba, masa-masa di mana Mr. S mencalonkan dirinya sebagai wakil ketua BEM FISIP. Saat itu pula ada sedikit jarak yang sengaja dibuat karena dia mesti fokus mempersiapkan apa yang sedang dia kejar. Intensitas bertemu jadi berkurang. Komunikasi via sms juga berkurang. Tapi aku masih terus rajin untuk memberi perhatian padanya. Meski kadang kecewa karena tak ada balasan darinya. Awalnya aku tak yakin kalau aku mampu bertahan dan menunggunya. Tapi aku juga tak rela jika harus menyerah begitu saja. Ada satu pesan yang dia sampaikan sebelum pemilihan berlangsung, kalau akhirnya ternyata dia memenangkan pemilihan maka hubungan ini mesti break selama masa penjabatannya karena dia mesti benar-benar fokus dengan posisinya tersebut. Dan akhirnya dia memenangkan pemilihan tersebut. Itu artinya hubungan kita mesti break. Hal yang aku takutkan dan ragukan dulu ternyata terjadi. Tapi aku tak menyangka kalau caranya akan seperti ini.

 *Music For Sale - Pergi Untuk Sementara*
Bila waktuku tlah tiba
Ku hanya berharap dia merelakanku
Ku tak ingin kau bersedih mengertilah kasih
Ku hanya pergi untuk sementara
Kita tak terpisah selamanya
Rasanya benar-benar berbeda. Ketika aku tak bisa lagi setiap saat menghubunginya. Tak bisa bertemu dan menghabiskan waktu bersama dengan leluasa. Lalu itu yang membuatku ragu, apa mungkin semua ini pertanda bahwa hubungan kita memang tak bisa lebih lama lagi dan bahwa kita memang sudah diharuskan terpisah. Tapi setiap aku meragukan semua itu justru dia secara tiba-tiba selalu datang dan menghilangkan semua keraguanku. Dia datang dan menghadirkan banyak senyuman sebagai pengganti kerinduanku kemarin. Dan itu yang membuatku kembali bertahan dan menjaga perasaan ini.

Asal kalian tahu, bertahan itu bukan hal yang mudah. Terlebih ketika aku berada pada posisi di mana semua orang memintaku untuk pergi darinya karena mereka menilai dia bukan sosok yang pantas untuk dipertahankan lagi. Aku mendengar banyak berita burung yang mengabarkan bahwa dia sedang dekat dengan wanita lain. Bukan satu, tapi banyak wanita. Mereka bilang, aku hanya membuang-buang waktuku untuk mencintai dia. Aku mendengarkan mereka. Tapi hati ini tak bisa berbohong kalau tetap ada satu rasa yang seolah mengunci yang membuat tak semudah itu untuk aku melepas, mengalah ataupun menyerah pada hubungan ini. Satu rasa itu yang akhirnya membuatku mengabaikan omongan mereka dan tetap memilih bertahan dan menunggunya :)

Berbulan-bulan aku menunggu dalam keraguan. Bertahan dalam setengah harapan. Tapi di sela keraguanku itu tetap saja dia selalu ada untuk kembali memberiku kepercayaan kalau setelah semua urusannya berakhir maka kita akan kembali seperti dulu. Semua akan kembali indah. Dan memang, sekalipun dia dekat dengan sosok lain tak lama kemudian dia tetap kembali lagi padaku. Hmmm... itu yang membuatku berpikir apakah aku ini Tulang Rusuk dia yang telah ditakdirkan Tuhan ? dan herannya lagi, dia pun punya pikiran yang sama seperti apa yang aku pikirkan. Tapi jika memang seperti itu, kenapa jalan yang kita mesti lewati sangat sulit :( Entahlah...
September 2013, semakin dekat dengan berakhirnya masa jabatan dia... justru semakin sulit rintangan yang mesti aku lewati. Disaat aku merasa bahwa akhirnya sebentar lagi semua penantiannku berakhir dan saatnya aku menjemput kembali dia seutuhnya tapi ternyata dia bertemu sosok lain dan kemudian lebih memilihnya. Rasa sakit yang teramat sangat seperti membunuhku dengan hebat. Mati rasa. Sekarang pertanyaan di benakku adalah, masih pantaskah aku untuk kembali menunggu ? masih pantaskah hati ini menanti ? haruskah aku tetap disini hingga dia benar-benar kembali ? Sementara, entah harus berapa banyak lagi rintangan di luar sana yang mencoba menghadang kisah ini. Aku kecewa, marah, benci, bercampur menjadi satu. Kenapa semua harus berakhir seperti ini. Dan ketika aku mempertanyakannya langsung, dia hanya menjawab bahwa dia pun tak mengerti kenapa jalannya seperti ini tapi dia masih tetap menyimpan keyakinan yang sama seperti dulu bahwa pada akhirnya aku dan dia akan kembali dipertemukan. Keyakinan dan harapan bahwa aku ini adalah Tulang Rusuk-nya. Dia bilang kalau dia bagaikan ikan salmon yang sedang melawan arus. Berpindah dari satu-tempat-ke-tempat-lainnya. Dan dia pula yang memberikan aku peran sebagai tempat dimana dia dilahirkan, yang kemudian akan menjadi tujuan akhir dari perjalanannya. Entah atas dasar apa, tapi aku ikut meyakini hal tersebut. Aku pun menaruh rasa percaya kalau dia pada akhirnya akan kembali. Dan karena memang dia diciptakan Tuhan untukku. Berlebihan memang, tapi itu yang aku rasakan.

Oktober 2013, itu artinya sudah setahun lamanya aku menaruh rasa pada lelaki ini. Lelaki yang terkadang membuatku menyerah pada keadaan. Lelaki yang terkadang membuatku ingin melepaskan semua harapan yang dengan susah payah kupertahankan. Tapi, lelaki ini pula yang ternyata masih tetap menyimpan perasaan yang sama seperti satu tahun lalu. Lelaki yang masih tetap memilihku meski waktu ternyata sudah berlalu setahun lamanya. Di hari anniversary itu aku memberikannya satu buah scrapbook buatanku sendiri yang berisi perjalanan hubungan ini. Dan dia membacanya sampai menangis. Di akhir buku itu dia menuliskan pesan ucapan terimakasih dan berharap semoga kisah ini masih akan berlanjut nantinya... Harapan yang sama seperti apa yang aku harapkan :)

Sayangnya, dua bulan berikutnya entah mengapa aku merasa jenuh akan semua ketidakjelasan hubungan ini dan aku memilih untuk menyerah dan pergi bersama sosok lain. Dia sempat datang untuk mencegah, tapi aku begitu keras dan mengabaikannya. Mungkin itu pertama kalinya aku berada di titik paling lemah dan lelah sehingga aku tak peduli lagi dengan penjelasan yang coba dia katakan. Aku mencoba melepaskan semua bayangan tentang dirinya dan berjalan ke depan dengan sosok yang baru. Disini aku berpikir ternyata aku ditakdirkan Tuhan hanya sebagai Tulang Rusuk Susu dia saja. 
Tapi hubunganku dengan sosok yang baru pun tak bertahan lama. Hanya sekitar satu bulan lebih. Terlalu banyak perbedaan diantara kita yang akhirnya membuat banyak perselisihan yang tak kunjung selesai. Aku yang terlalu takut kembali dikecewakan malah menjelma menjadi sosok yang posesif baginya. Aku terlalu takut jika semua akan berakhir sama. Hal tersebut yang kemudian membuat hubungan baru ini malah menjadi terasa hambar. Aku menyerah dan memilih untuk menyudahi hubungan tersebut. 
Sementara disaat yang bersamaan Mr. S juga datang kembali. Ya, dia datang kembali namun tetap dengan semua ke-ragu-raguan-nya. Dengan semua ke-abu-abuan-nya. Tapi aku masih menerimanya begitu saja. Aku mencoba mempertanyakan tentang bagaimana hubungan ini akan berlanjut, dan dia hanya menjawab tak tahu karena saat ini dia masih belum siap untuk memulai suatu hubungan lagi. Bahkan dengan aku yang selama dua tahun ini setia menunggunya :( Entahlah, aku tak tahu bagaimana keadaan hatiku saat ini. Hancur, mungkin. Atau lebih dari itu.

Dan sampai detik ini, dimana aku menulis tulisan ini. Hubungan aku dan Mr. S masih baik. Masih sering bertemu atau chatting via bbm. Meskipun beberapa minggu lalu aku sempat muak dengannya dan memutuskan untuk berhenti menghubunginya, tapi kemudian ketika kemarin bertemu secara langsung aku justru melupakan begitu saja kalau aku sedang marah padanya. Seperti ada magnet tersendiri di tubuhnya yang membuat aku tak bisa menunjukkan rasa marah di hadapannya. Aku kembali luluh ketika melihat senyumnya, mendengar suaranya, dan merasakan cubitan kecil di pipiku. Aku tak bisa bohong kalau aku masih merasakan cinta yang sama seperti dua tahun lalu. Perasaan yang sama masih dengan orang yang sama. Aku pun tak bisa menjelaskan mengapa aku bisa sampai sebegininya bertahan dalam keadaan yang sama. Hmm, jadi di akhir tulisan ini masih bukan menjadi akhir cerita dari hubungan ini. Aku masih bertanya-tanya apakah aku ini Tulang Rusuk sungguhannya atau ternyata aku hanya Tulang Rusuk Susu-nya saja. Jadi ? Intinya aku masih ingin menunggu dan bertahan dengan perasaan ini. Sampai kapan ? Sampai saatnya Tuhan menunjukkan takdir aku dan dia akan berakhir seperti apa. Ya, berharap sih masih seperti harapan aku dan dia dulu kalau pada akhirnya nanti kita akan dipersatukan lagi. Tapi sekalipun tidak, ya pokoknya sekarang masih tetap dia yang bisa buat aku jatuh cinta sampai bertahun-tahun lamanya. Masih cuma dia yang mampu membuatku yakin meski dalam ketidakjelasan. Masih cuma dia, Mr. S :)

Terimakasih sudah membaca tulisan super curhat aku ini. Tulisan ini dibuat dalam rangka ikut #SayembaraTulangRusukSusu nya Babang @indrawidjaya dan @Bukune
Semoga bisa lolos jadi nominasi atau bahkan jadi juaranya. Amin :)

Salam sayang aku, Mr. S :* You are worth to be wait~

Copyright of MyRainbow'sLife