Blogger Widgets

Sunday, October 20, 2013

Analogi Cinta Salmon

"Untuk melakukan pencapaian lebih, kita tak bisa hanya bertahan di tempat yg sama. Tidak ada kehidupan lebih baik yg bisa didapatkan tanpa melakukan perpindahan. Mau tak mau, kita harus seperti ikan salmon. Tidak takut pindah dan berani berjuang untuk mewujudkan harapannya".
Manusia Setengah Salmon, Raditya Dika.

Kutipan yg aku baca di salah satu socmed teman. Dan seketika itu juga aku langsung meninggalkan komentar...

"Tapi ikan salmon pada akhirnya akan kembali ke tempat dia dilahirkan. Lalu bagaimana jika aku memilih untuk tetap bertahan menjadi tempat dimana dia akan kembali nanti ?"

Temanku hanya mengeluh bahwa pertanyaanku ini terlalu berat. Nyatanya, situasi dan kondisi yang aku rasakan lebih berat dari yg dibayangkan :'


Mungkin memang benar, dulu aku juga pernah mempertahankan satu sosok dengan sebegitunya. Aku pernah menaruh rasa dengan sekala besar untuk satu orang yg kusebut pacar pertama. Aku pernah mengharapkan satu peluk yg tak ingin aku lepaskan. Tapi kali ini beda cerita, aku dengan susah payah mengalihkan semua cerita masa lalu hanya untuk membuka lembar baru denganmu. Mengesampingkan mereka semua hanya untuk menjadikan kamu satu-satunya. Satu yg ku harap menjadi akhir. Satu yg sedari awal sudah kutetapkan dalam hati. Bahwa aku ingin menjadikanmu satu-satunya. Sekalipun, "bila di depan nanti banyak cobaan untuk kisah cinta kita". Ya, sekalipun sesulit dan serumit ini akhirnya.

Kamu. Kamu yg menganalogikan dirimu sendiri sebagai seekor ikan salmon yg sedang melawan arus. Berpindah dari satu-tempat-ke-tempat-lainnya. Dan kamu pula yg memberikan aku peran sebagai tempat dimana kamu dilahirkan, yg kemudian akan menjadi tujuan akhir dari perjalananmu.

Maka jangan paksa aku untuk berpindah. Karena rumah takkan pernah bisa berjalan sendiri. Rumah akan tetap pada posisinya sekalipun pemiliknya pergi. Rumah akan tetap bertahan dan menunggu hingga akhirnya sang pemilik kembali untuk mengisi.


Aku akan tetap disini, menantimu kembali :)

Sekian.

Copyright of MyRainbow'sLife

Saturday, October 12, 2013

Terimakasih Banyak.

Aku hampir saja menyerah pada keadaan.
Putus asa dan kalah oleh perasaan.
Aku merasa semuanya sia-sia.
Pilihanku untuk mengabaikan yg lainnya.
Juga penantian panjang yg entah akan seperti apa ujungnya

Aku hampir saja melepaskan semua yg dengan susah payah kupertahankan.
Harapan kecil yg selalu kau titipkan.
Mimpi-mimpi sederhana.
Bukan tentang aku atau tentang kamu, tapi tentang kita.
Tentang hati kecil kita yg terus mengatakan hal yg sama.

Maaf aku karena terus-menerus mengeluh.
Maaf aku untuk harapanmu yg sampai saat ini belum bisa terwujud.
Maaf aku sampai harus membuatmu mencari sosok lain.
Maaf aku dengan semua ketidaksempurnaanku.

Aku tak pernah begitu merasa pantas untuk menuntutmu.
Karena aku sadar akulah yg justru menghadirkan ruang kosong diantara kita.
Aku sangat sadar bahwa cinta tak cukup dengan setia.
Dan karena itu semua aku juga sadar bahwa aku tak melulu bisa memintamu untuk memperjuangkan kita.

Tapi...
Terimakasih banyak karena ternyata kamu masih tetap menyimpan perasaan yg sama seperti satu tahun lalu.
Terimakasih banyak untuk sakit dan bahagia yg selalu kau berikan bersamaan.
Terimakasih banyak telah membawaku masuk ke dalam kerumitan namun beserta kekuatan yg terus kau berikan.
Terimakasih banyak karena masih tetap memilihku.

Aku akan selalu berusaha untuk mencintai dan menerima segalanya dengan lebih baik.
Aku akan selalu berusaha untuk mewujudkan harapan-harapan kecilmu yg kini juga menjadi harapanku.
Aku akan selalu berusaha untuk kita.
Berusaha untuk tidak pernah mudah menyerah.

-insp Chachathaib. 

This scrapbook especially made for us. For our 1st anniversary :)
Read it and cried out loud. Shared the tight hugs. And many more...
As always... You are worth to be wait :) 
Alofyuuuuu~

Copyright of MyRainbow'sLife